BACA JUGA:UKMK Seni Budaya Teater Arafah UIN Raden Fatah Lakukan Demo Pembuatan eco-enzyme
SPS-1 dioperasikan oleh satu personel dan dirancang untuk mobilitas tinggi.
Terintegrasi dengan senjata, serta bertenaga baterai, sehingga tidak tergantung pada sistem daya statis.
Memiliki kemampuan untuk menetralisir ancaman drone melalui dua metode:
Soft kill, menonaktifkan drone dalam jarak 500 meter dengan menutup akses kendali.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Penghuni Rumah Roboh Ini Tempati Rumah Baru, Wabup H Ardani Lakukan Serah Terima
BACA JUGA:Rodi Wijaya Siapkan Program Berobat dan Khitan Gratis untuk Warga Lubuklinggau
Hard kill, bersifat destruktif untuk menghancurkan drone dalam jarak 150 meter.
Senjata canggih ini mengikuti perkembangan teknologi terkini dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Netralisir drone dengan cepat
Sementara itu, Maung MV3 Mobile Jammer dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat.
BACA JUGA:Provinsi Sumsel Raih Peringkat 6 Dalam Perolehan Mendali di Paralimpiade Nasional
BACA JUGA:Resmi Jabat Waketum, Raffi Ahmad Ditunjuk Urus Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer sebagai senjata soft kill, dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm sebagai senjata hard kill.
Radius jamming 3 kilometer memakai metode soft kill, dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer dengan metode hard kill.
Maung MV3 Mobile Jammer memberikan perlindungan yang andal, didukung dengan layanan teknis dan purna jual dalam negeri.
Dilengkapi dengan penggerak 4x4, hingga dapat beroperasi di berbagai jenis medan, baik on-road maupun off-road.