"Hasil lab anemia ini ketahuan saat anak dirawat lantaran sakit dengan penyebab lain yakni bronkopneumonia," tambahnya.
Anak Sering Konsumsi Teh
Bahkan, Jati Kusuma mengungkap kasus gejala pasien anak yang mengalami anemia difisiensi besi ini kadar Hbnya akan turun drastis di bawah angka 8.
BACA JUGA:Ribuan Warga Muba Ditipu Investasi Bodong CLSK, Pj Bupati Muba Berikan Himbauan Ini
BACA JUGA:9 Merk Jenis Sepeda Jadul Paling Disukai Kolektor Sampai Kini, Kamu Punya Koleksi yang Mana?
"Biasanya kalau sudah bergejala, kadar Hb sudah anjlok dibawah 8," cetus Jati.
Dengan hal tersebut, Jati Kusuma mengaku telah menelusuri penyebab anjloknya Hb pasien yakni pihak orang tua sering memberikan konsumsi teh kepada anaknya.
:Ternyata, setelah ditelururi pasien ini sering diberikan teh oleh orang tuanya.
Karena menurut ayahnya, anak lebih suka diberikan teh, padahal teh bisa menghambat penyerapan zat besi," jelas Jati.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental, PERTIWI Subholding Upstream Lakukan Ini
BACA JUGA:Jadwal Sholat 5 Waktu untuk Wilayah Palembang dan Sekitarnya Hari Ini 11 Oktober 2024
Kasus Sulit Terdeteksi
Berkaca dari kasus ini, Jati Kusuma mengungkap sering terjadi kasusnya pada anak di wilayah perkotaan.
"Kejadian kasus ini bukan hanya 1-2 kali, banyak saya temukan bahkan di perkotaan," tukasnya.
Dokter spesialis anak ini juga menyoroti kasus ini banyak dan sulit terdeteksi serta mengimbau masyarakat untuk menghindari pemberian teh pada anak.