JAKARTA, PALPRES.COM – PT DI berharap menjadi bagian rantai pasok komponen, dalam memproduksi komponen pesawat tempur Rafael.
Tak hanya itu, PT Dirgantara Indonesia juga berpeluang mengembangkan kemampuan perawatan atau Maintance, Repair dan Operation (MRO) pesawat tempur.
Menurut rilis di laman media sosial X Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, @Kemhan_RI, harapan tersebut diungkap oleh Dirut PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan, kepada media massa dalam momen media gathering di Bandung, belum lama ini.
Dalam akun @Kemhan_RI, disebutkan jika Gita Amperiawan berharap pihaknya menjadi bagian dari rantai pasok global atau global supply chain dalam memproduksi komponen pesawat tempur Rafale.
BACA JUGA:Kompak, Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 13 Oktober 2024 Tidak Berubah
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam di Kota Palembang Hari Ini 13 Oktober 2024, Termurah Rp797.500
Pengadaan pesawat Rafale
Hal ini sejalan, dengan pengadaan 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis oleh Pemerintah Indonesia.
Karena, PT Dirgantara Indonesia juga kecipratan pengadaan pesawat tempur itu, yakni mendapat kesempatan terlibat dalam produksi bagian tertentu dari Rafale.
Termasuk juga alih teknologi dengan Dassault Rafale.
BACA JUGA:Inilah Sejarah Glodok, Kawasan Chinatown Terbesar di Indonesia
Dikutip dari laman Website Kemhan, diketahui bahwa Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga pada 8 Januari 2024 sejumlah 18 unit
Sebelumnya pada tahap pertama, Kemhan juga telah mengefektifkan kontrak pengadaan Rafael sebanyak 6 unit pada September 2022
Lalu, pada tahap kedua 18 unit pada Agustus 2023.
Sehingga Kemhan RI total mengadakan 42 unit pesawat tempur generasi 4.5 tersebut.