Fakta Atau Mitos! Ini 3 Tradisi yang Masih Dilakukan Masyarakat Terhadap Anak

Senin 14-10-2024,10:32 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Firdaus

PALPRES.COM- Berikut ini kita akan membahas 3 fakta atau mitos mengenai terapi dan obat untuk anak yang masih dipercaya masyarakat hingga saat ini.

1. Kelapa hijau obat sakit campak untuk anak

Air kelapa muda dikenal memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, sebagian orang tua zaman dulu percaya bahwa minum air kelapa hijau dapat memicu ruam campak pada anak cepat muncul, sehingga dapat mempercepat kesembuhannya.

Namun, ternyata itu hanyalah mitos belaka, sebab sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan antara air kelapa hijau dan campak.

2. Kaki bayi Dipukul pakai belut cepat berjalan

BACA JUGA:Menyimpan Banyak Mitos, Wisata Alam Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu, Bikin Penasaran?

Belut memiliki banyak sekali manfaat jika dikonsumsi oleh anak, ibu-ibu bisa memberikan belut sebagai MPASI mulai dari usia enam bulan.

Manfaat belut untuk bayi antara lain menjadi sumber energi, meningkatkan fungsi otot, meningkatkan fungsi mata, meningkatkan pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh, dan lain-lain. 

Mitos terapi memukulkan belut ke kaki bayi secara berulang-ulang cara tradisional beberapa orang masih mempercayai mitos tersebut.

Namun sejauh ini belum ada penelitian secara ilmiah yang membenarkan terapi tersebut yang menyebutkan dapat mempengaruhi kecepatan anak berjalan.

3. Puser digigit Capung agar tidak ngompol

BACA JUGA:5 Daerah Terpencil di Sumatera Selatan, Kabupaten Ini Berjarak Paling Jauh dari Palembang, Adakah Rumahmu?

Sejak dahulu capung selalu menjadi andalan para orangtua di Indonesia untuk menghilangkan kebiasaan anak mengompol.

Gigitan serangga capung pada bagian pusar ini dipercaya dapat menghentikan kebiasaan mengompol pada anak.

Namun menurut peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rosichin Ubaidillah mengatakan anggapan capung yang menggigit pusar anak dapat menghentikan kebiasaan mengompolnya itu hanya mitos, dan hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya. 

Kategori :