BACA JUGA:Perang Korea, Sejarah Terpisahnya Korea Utara dan Korea Selatan
BACA JUGA:Pertajam Naluri Tempur, 78 Taruna AAL Latihan Peran Layar di KRI Bima Suci, Begini Keseruannya
Awal bulan ini, Korea Utara mengumumkan akan memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan.
Hal tersebut sebagai respons terhadap latihan perang yang terus dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika.
Kim Jong Un awal tahun ini juga mengumumkan negaranya tidak akan lagi mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Selatan, dan menjadikannya sebagai musuh permanen Korea Utara.
Diketahui, bahwa peledakan jalan antar negara itu terjadi sehari setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi militer dan keamanan negara tersebut.
BACA JUGA:Teror Ledakan Pager, Hassan Nasrallah: Deklarasi Perang Israel terhadap Hizbullah
BACA JUGA:Kisah Sahabat Abdullah bin Haram yang Meninggal Dunia di Medan Perang
Dalam pertemuan tersebut, Kim Jong Un menuduh penerbangan drone di atas Pyongyang sebagai upata provokasi dari “musuh dari Selatan”.
Kim Jong Un lantas meminta para bawahannya, untuk segera melakukan aksi balasan.
Pertahankan kedaulatan negara
Termasuk melakukan operasi yang tak disebutkan bentuknya, dalam rangka mempertahankan kedaulatan negara.
BACA JUGA:Ucapkan Selamat pada Houthi, Hamas Bersiap Hadapi Perang Jangka Panjang Lawan Israel
BACA JUGA:Putin Ancam NATO Untuk Perang Langsung! Ini Respon AS dan NATO Menanggapi Ancaman Rusia
Sebagai bukti kongret permintaan Kim Jong Un, pihak militer Korea Utara saat ini sudah bersiap menggerakkan artileri dan unit tentara ke garis perbatasan dengan Korea Selatan.
Militer Korea Utara akan bergerak, jika didapati lagi drone Korea Selatan memasuki wilayah negara komunis tersebut.
Penghancuran jalan akses kedua negara yang dilakukan Korea Utara, sepertinya sejalan dengan perintah Kom Jong Un dalam rangka memutus hubungan dengan Korea Selatan secara permanen.