"Festival ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap UMKM di sektor pangan dan bagian dari program TJSL perusahaan untuk mendorong ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan,” jelasnya.
Libatkan Tenaga Ahli dari Unsri
BACA JUGA:Baru dan Pertama di Sumsel, Kawasan Perikanan Terintegrasi Ada di Sungai Gerong
Program ini melibatkan Dr. Yulian Junaidi, tenaga ahli dari Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dalam pendampingan program.
Yulian Junaidi juga menyampaikan kebanggaan atas kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Program Mina Padi tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi sumber pangan dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan," ujarnya.
Yulian menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan seluruh pihak.
BACA JUGA:Pelatihan Budidaya Maggot, Menuju Budidaya Ikan yang Lebih Berkelanjutan
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Dorong Pekerja Melek Literasi Finansial
Dan juga mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk olahan pangan bernilai tambah.
Seperti produk berbasis ikan dan padi organik, yang berpotensi dipasarkan di pasar regional dan nasional.
“Melalui bimbingan dan pelatihan, kami fokus pada peningkatan kapasitas petani dengan metode integratif,” katanya.
Petani dilatih memanfaatkan lahan sawah untuk menanam padi sekaligus membudidayakan ikan.
BACA JUGA:Kilang Pertamina RU III Plaju Target Produksi Lebih Dari 42 Ribu Ton Biji Plastik ‘Polytam’ di 2024
“Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal, tetapi juga memberikan keuntungan tambahan dari sektor perikanan,” jelasnya.