Dengan pola integrasi seperti ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi jangka pendek.
Tetapi juga membangun ekosistem yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan fluktuasi pasar.
“Kami berharap kolaborasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan pertanian dan perikanan terpadu,” katanya.
BACA JUGA:Semangat Kemerdekaan, Kilang Pertamina Plaju Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional
Sistem ini tidak hanya meningkatkan hasil panen dari kedua sektor, tetapi juga menciptakan pola pertanian yang lebih berkelanjutan.
Pupuk alami dari kotoran ikan memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman padi, sementara tanaman padi menyediakan oksigen dan memperbaiki kualitas air bagi ikan.
Jadikan Lahan Sawah Lebih Produktif
Dengan mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan, para petani dapat mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan pendapatan mereka.
BACA JUGA:Petani di Tuban Sering Gagal Panen, Pertamina EP Sukowati Field Turun Tangan
BACA JUGA:Petani di Lubuklinggau Gunakan Ketapel-Keprak Kaleng Usir Hama Burung
Program Mina Padi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal dan menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi komunitas setempat.
Muslimin, Kepala Dusun III Desa Sungai Rebo memberikan apresiasi atas keberhasilan program Mina Padi.
Ia berharap agar program ini dapat terus berkembang dengan dukungan lebih luas dari berbagai pihak.
"Ini adalah tahap ketiga dari program Mina Padi di desa kami. Di sini, lahan-lahan sawah dimanfaatkan secara produktif,” jelasnya.
BACA JUGA:Kisah Sukses Sumarno, Petani Jagung Binaan BSI Maslahat Berhasil Berdayakan Masyarakat
BACA JUGA:Bisa Panen 3 Kali! Petani OKI Tanam Padi IP 300, Ini Tujuannya