Sementara Pemimpin Partai Harapan Baru Gideon Sa’ar, Minggu kemarin menegeaskan Lebanon harus bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak Hizbullah di kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea pada hari Sabtu.
BACA JUGA:Jadi Sasaran Pemboman Israel, Pejabat Senior Terakhir Hizbullah Ini Lolos dari Maut
BACA JUGA:Hizbullah Tembakkan 150 Roket ke Israel Utara, Targetkan Tentara IDF di Perbatasan
Pasalnya, menurut Gideon, dari wilayah Lebanon sebuah upaya pembunuhan dilakukan terhadap Perdana Menteri Israel.
Serangan proxi Iran
Faktanya menurut Gideon, serangan yang dilakukan ke rumah Netanyahu dilakukan oleh Hizbullah yang merupakan proxi dari Iran.
Sehingga, Gideon menilai, Lebanon tak bisa dibebaskan dari tanggung jawab atas peristiwa itu.
BACA JUGA:Bantah Melemah Pasca Tewasnya Nasrallah, Hizbullah Serang Pasukan Israel di Labbouneh
BACA JUGA:Hassan Nasrallah Terbunuh, Hizbullah Siap Sambut Invasi Darat Israel
Sebagai respon serangan drone ke rumah pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, militer Israel melakukan serangan masif ke Lebanon, Sabtu kemarin.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 59 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Sebagian besar korban tewas terjadi di Lebanon selatan dan Nabatiyeh, dengan tambahan korban luka di wilayah Beqaa, kata kementerian itu pada Minggu.
Israel tingkatkan serangan
BACA JUGA:Hizbullah Konfirmasi Tewasnya Hassan Nasrallah, Bersumpah Terus Lawan Zionis Israel
BACA JUGA:Putri Hassan Nasrallah Jadi Korban Serangan Israel ke Markas Hizbullah, Begini Kondisinya
Sejak Israel meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah pada 16 September, setidaknya 1.802 orang telah terbunuh dan 9.330 lainnya luka-luka.
Sebelumnya, drone yang diterbangkan Hizbullah menghantam rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di daerah Kaisarea, utara Tel Aviv, Israel.
Tapi, Perdana Menteri Israel dan istrinya Sarah lolos dari maut.