KORSEL, PALPRES.COM – Intelijen Korea Selatan melaporkan, 1.500 Tentara Korea Selatan saat ini berada di Ukraina.
Menurut laporan intelijen tersebut, tentara negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut saat ini bergabung dengan Pasukan Rusia di garis depan Ukraina.
Terkait laporan itu, baik pejabat Ukraina maupun Korsel menuduh Korea Utara membantu Rusia dalam perang di Ukraina.
Pihak Korea Selatan yang gusar dengan laporan intelijennya, langsung bertindak memanggil Dubes Rusia untuk menyatakan protes kerasnya.
BACA JUGA:Konflik Memanas! Korea Utara Ledakkan Akses Jalan ke Korea Selatan, Ini Pemicunya
BACA JUGA:Rusia Gempur Ibukota Ukraina Dengan Rudal Balistik Korea Utara
Soalnya jika benar Korea Utara mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina, ditegaskan Korea Selatan, merupakan pelanggaran resolusi dan piagam PBB.
Ancaman serius Korea Selatan
Selain menjadi suatu ancaman serius bagi wilayah Korea Selatan dan sekitarnya.
Diketahui, Jumat lalu Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) menerbitkan laporan bahwa 1.500 pasukan khusus Korea Utara bergerak ke Timur Jauh Rusia untuk ikut dalam pelatihan dan penyesuaian diri di pangkalan militer negeri pimpinan Valdimir Putin tersebut.
BACA JUGA:Balas ‘Bom’ Tinja, Pembelot Korea Utara Bakal Kirim Balon Drakor
BACA JUGA:Korea Utara Serang Korea Selatan Pakai ‘Bom’ Ini, Bikin Mau Muntah!
Bukan tidak mungkin, pasukan Korea Utara akan ikut “cawe-cawe” dalam Perang Rusia – Ukraina.
Dengan teknologi pengenalan wajah dengan kecerdasan buatan, NIS sanggup mengidentifikasi delegasi puluhan perwira Korea Utara yang mengunjungi daerah garis depan di Ukraina.
Memakai seragam militer Rusia, senjata dan dokumen identitas palsu, Pasukan Korea Utara tersebut bersiap masuk ke medan pertempuran Ukraina.-Tangkapan Layar X @MarioNawfal-
Para delegasi Korea Utara hadir ke garis depan Ukraina, untuk memberikan panduan mengenai rudal balistik KN-23 buatan Korut yang ditembakkan ke sasaran di sana.