PALPRES.COM - Nusa Utara merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud dan Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Menariknya, kawasan strategis di Sulawesi Utara ini berbatasan langsung dengan Filipina di sebelah utara.
Letaknya yang berada di pulau terluar, wacana pembentukan Provinsi Nusa Utara terus bergulir untuk mengantisipasi ancaman asing dan menjaga kedaulatan wilayah di Indonesia.
Dengan mempunyai ratusan pulau, namun hanya 59 diantaranya yang berpenghuni, wilayah ini menjadi sangat rentan terhadap pelanggaran kedaulatan.
BACA JUGA:TANPA SADAR! 3 Hal Ini Diam-Diam Dinilai Orang Lain Saat Pertama Bertemu
BACA JUGA:Resmi Basuki Hadimuljono Serahkan Jabatan Pada 2 Menteri yang Baru, Ini Pesan yang Disampaikannya
Bahkan, pemekaran wilayah Sulawesi Utara ini dianggap mendesak, terutama dalam konteks menjaga perbatasan dan kekayaan maritim Indonesia.
Terlebih, potensi ekonomi wilayah ini sangat besar, terutama dari sektor perikanan dan kelautan yang menjadi andalan penduduk setempat.
Apabila wilayah ini tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat, dikhawatirkan potens ancaman pencaplokan oleh negara asing, terutama Filipina bisa saja terjadi.
Sebab itulah, masyarakat Nusa Utara mendesak pemekaran provinsi ini bisa segera terwujud, meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku.
BACA JUGA:SIMAK! Berikut Deretan Manfaat Tanaman Mata Kucing Bagi Kesehatan Anda
BACA JUGA:Brokoli Ternyata Bisa Melawan Kanker dan Menguatkan Tulang, yuk Simak 5 Manfaat lainnya
Untuk diketahui, istilah Nusa Utara sendiri telah ada sejak zaman kolonial Belanda, merujuk pada kepulauan yang strategis dan kaya sumber daya laut.
Wilayah ini juga pernah menjadi penghubung penting antara Maluku di timur dan Filipina di utara.
Bukan hanya kekayaan alam, daerah ini juga mempunyai warisan budaya dan identitas kuat sebagai komunitas kepulauan yang sudah berkembang sejak lama.