Setiap musibah akan menginggalkan trauma, apalagi musibah gempa .
Para korban harus dibantu agar pulih kondisi Psikologisnya dari pengalaman traumatis melalui pemulihan trauma (Trauma Healing).
Gangguan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan mental akibat peristiwa yang mengerikan, seperti kecelakaan, perang, ataupun kejadian bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor dan lainnya).
BACA JUGA:Gempa Bumi 4.5 Magnitudo Guncang Tual Maluku dari Kedalaman 38 Km
BACA JUGA:Pacitan Jatim Diguncang Gempa 4.4 Magnitudo, Tak Berpotensi Tsunami, Cek Episentrumnya
Pada korban bencana muncul setelah 1 bulan, sedangkan gangguan trauma yang muncul kurang dari 1 bulan disebut Acute Stress Disorder (ASD).
Biasanya korban yang mengalami ASD dapat pulih kembali dari gangguan trauma sehingga hanya memerlukan dukungan Psikososial.
Sedangkan gangguan PTSD memerlukan penanganan khusus.
Seperti terapi psikis dengan Intervensi khusus dan jika sangat mengganggu dapat dipertimbangkan pemberian obat-obatan.
BACA JUGA:Maluku Tenggara Diguncang Gempa 3.8 Magnitudo, Cek Episentrum dan Kedalamannya
BACA JUGA:Gempa 4.7 Magnitudo Guncang Sulut, Tak Berpotensi Tsunami, Episentrumnya Disini
Dampak dari gangguan trauma bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat diantaranya:
Ada yang selalu merasa cemas dan sangat mengganggu, terbayang-bayang dengan peristiwa bencana, mimpi buruk yang menyebabkan kesulitan tidur, kondisi fisik penderita menjadi siaga ketika mereka mengingat ataupun memikirkan trauma yang dialami.
Kita bisa membantu mereka, lakukan hal ini untuk memulihkan kondisi tersebut.
1. Apabila kita di dekat mereka, hindarkan mereka dari tempat-tempat dimana kejadian mengerikan itu berlangsung.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Sukses Raih 2 Penghargaan di Ajang TOP Human Capital Awards 2024