Terkait pengelolaan wakaf, ia menyoroti peran Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga yang memastikan akuntabilitas dan transparansi.
BACA JUGA:Wakaf Sumber Air Bersih Donatur Rumah Zakat telah Digunakan Para Santri
Prof. Waryono mendukung gagasan pembentukan lembaga pengawasan, mirip dengan OJK, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap wakaf, khususnya dalam menentukan nadzir yang profesional dan amanah.
Menutup sesi, Prof. Waryono mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan wakaf, sekecil apapun kontribusinya.
Ia mencontohkan kesuksesan wakaf pendidikan di Universitas Al-Azhar, Mesir, yang mampu menopang krisis keuangan negara, serta contoh di dalam negeri, di mana wakaf telah menghasilkan fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin, bahkan sebelum adanya program jaminan kesehatan seperti BPJS.
Sebagai langkah strategis lanjutan, ia menegaskan bahwa gerakan wakaf ini harus terus digelorakan dan dijalankan.
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Gelar Soft Launching Proyek Perubahan Smart Sukses, Upaya Tingkatkan Kualitas Layanan
"Gerakan ini tidak boleh berhenti pada peluncuran saja," ujarnya.
Beberapa inisiatif lainnya, seperti wakaf untuk calon pengantin dan calon jamaah haji, juga akan terus dipromosikan agar semakin banyak masyarakat yang berkontribusi dalam membangun kesejahteraan bangsa melalui wakaf.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".