Sebelumnya angka tersebut hanya Rp1,83 triliun untuk Kuartal III tahun 2023, atau mengalami pertumbuhan 23,68 persen YoY.
BACA JUGA:Bank Indonesia Kini Hadirkan QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS yang Lama?
BACA JUGA:Bebas Biaya Transaksi QRIS hingga Rp500 Ribu, Terhitung 1 Desember 2024
Terapkan Prinsip Kehati-hatian
Peningkatan pendapatan bunga tersebut juga diikuti oleh pendapatan operasional lainnya yang juga tercatat.
Atau meningkat menjadi Rp 79,91 miliar pada kuartal III 2024 dari awalnya Rp21,77 miliar pada kuartal III 2023 atau tumbuh 267,14 persen YoY.
Sedangkan pada periode yang sama Perseroan juga mampu tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.
Sehingga membuat rasio NPL (non-performing loan) Bank pada Kuartal III 2024 terus membaik.
BACA JUGA:Risiko Geopolitik Meningkat, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga
BACA JUGA:OJK Sumsel Babel Gelar Digination Pertama di Daerah, Dukung Pengembangan Ekosistem Keuangan Digital
Dengan NPL gross berada di level 1,20 persen dan NPL net di 0,91 persen.
Di sisi permodalan Perseroan mampu menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) di 13,08 persen pada kuartal III 2024.
Kedepannya Perseroan berkomitmen untuk menjaga CAR pada posisi yang sehat.
Sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis dan mengantisipasi risiko terkait.
BACA JUGA:Satgas Pasti OJK Temukan 2.164 Aktivitas Keuangan Ilegal di Sumbagsel, Dominasi Pinjol Ilegal
BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah 7 Kebiasaan Debt Collector Menagih Debitur Tidak Sesuai Aturan OJK
Sedangkan dari sisi rentabilitas, Perseroan juga tercatat mampu membukukan pertumbuhan dimana Return-On-Equity (ROE) Perseroan.