Inilah Mega Proyek Baru Indonesia, Telan Investasi Hingga Rp2.000 Triliun

Rabu 06-11-2024,07:43 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

Tak hanya itu, terdapat pabrik besi dan baja dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Penuhi Demand 15,7 Juta barel BBM Hingga Oktober 2024

BACA JUGA:6 Fakta New Carry yang Belum Banyak Diketahui! Bukan Hanya Hemat BBM

Tiga pengelola kawasan terlibat dalam proyek ini, yakni PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), PT Indonesia Strategis Industri (ISI).

Kemudian pengelola ketiga yakni PT Kayan Patria Propertindo (KPP), dimana Investasi yang difasilitasi di kawasan industri ini mencakup pemurnian dan pengelolaan mineral, pergudangan, properti, perdagangan dan aktivitas komersial.

Di tahap awal, lahan yang digunakan untuk pengembangan kawasan ini seluas 10.100 hektare dengan pasokan listrik yang berasal dari PLTA Mentarang Induk (Malinau).

Megaproyek ini mencakup pabrik petrokimia yang rencananya menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 4 x 16 juta ton per tahun.

BACA JUGA:KKB Intan Jaya Tembak Pekerja Asal Manado di Kali Wabu Papua, Begini Kondisinya

BACA JUGA:Kejati Tetapkan Mantan Dirjen Kemenhub RI Tersangka Dugaan Korupsi LRT Sumsel, Ini Pertimbangannya

Proyek yang bakal mendirikan panbrik ini sudah mobilisasi alat kerja, alat berat dan alat angkut serta mematangkan area seluas 1.000 hektare.

Bukan itu saja, akan dibangun smelter alumina dengan kapasitas tiga juta ton, pabrik besi dan baja dengan kapasitas 5 juta ton pertahun.

Selanjutnya pabrik baterai kendaraan listrik dan pembangkit energi terbarukan berkapasitas 265 Giga Watt Hour (GWH).

Pada semester pertama 2025, direncanakan produksi pertama dari smelter aluminium.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Eternal Tsingshan Indonesia Group Dibuka 14 Posisi Jabatan Simak Syarat dan Kualifikasinya

BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana Ingatkan Masyarakat Jauhi Judi Online

Target produksi awalnya sendiri sebesar 500 ribu ton aluminium per tahun dan meningkat menjadi 3 juta ton di tahap akhir.

Kategori :