Satia menambahkan bahwa ketika terjadi masalah pada sumur minyak, seperti penyumbatan atau penurunan produksi, core lab dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya.
BACA JUGA:Bukti Pencapaian Terbaik Pertamina Hulu Rokan, Kembali Tajak Sumur ke 1.000, Ini Lokasinya
Dengan menganalisis sampel batuan, para ahli dapat menentukan solusi yang tepat.
Sementara Pjs VP Asset Development, Mochamad Taufan mencontohkan bahwa saat terjadi pembentukan kerak pada pompa dan peralatan bawah permukaan di suatu sumur.
Endapan kerak yang terbentuk dapat menghambat aliran fluida, mengurangi efisiensi produksi.
Sehingga berpotensi menyebabkan kegagalan di pompa bawah permukaan dan meningkatkan biaya operasi.
BACA JUGA:Ini 7 Daerah di Riau Terdampak Banjir yang Masuk Wilayah Kerja Pertamina Hulu Rokan
“Ketika ada masalah, kami kembali ke pangkal. Tim menganalisa data fluida terproduksi untuk memahami kecenderungan terbentuknya endapan kerak di suatu sumur.
Fluida yang terproduksi tersebut tentu sangat erat kaitannya dengan jenis batuan dan sedimen yang ada di lapangan tersebut.
Sehingga dengan memahami karakteristik batuan, akan sangat membantu dalam mencari solusi atas persoalan tersebut,” kata Taufan.
Hasil analisa menelurkan insiatif-inisiatif baru untuk mengatasi masalah scaling.
BACA JUGA:Gelaran Conference of The Parties, Pertamina Hulu Rokan Sampaikan Program Zero Emission Unggulan
BACA JUGA:Pertamina Hulu Rokan Berhasil Lakukan Seismik 2D-Amalia di 2 Kabupaten Sumatera Selatan
Salah satunya proses uji coba metode baru pada tiga sumur produksi baru-baru ini menunjukkan terjadinya pengurangan pembentukan scale secara signifikan.