Sedangkan nilai investasi untuk fase pertama ini diperkirakan mencapai US$ 10,8 miliar.
Pembangunan tahap pertama dan tahap kedua direncanakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028.
Seluruh fase pertama dan kedua ini diharapkan telah bisa beroperasi penuh pada akhir tahun 2031.
BACA JUGA:Pasanganmu Selingkuh? Ini Beberapa Cara Bijak yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Menghadapinya!
Kemudian tahap ketiga akan meliputi rute dari Kuta Sentral parkir menuju Sesetan, Renon dan Sanur.
Selanjutnya tahap keempat meliputi rute dari Renon ke Sukawati dan Ubud.
Akan tetapi, tahap ketiga dan keempat masih berada dalam tahap analisis kelayakan.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat, megaproyek ini mengusung prinsip pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan filosofi Tri Hita Karana.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Lubuklinggau Terus Tumbuh Dengan Inovasi Berkelanjutan
Filosofi ini menekankan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan, sesama manusia dan alam.
Bali Urban Subway bakal menerapkan pembangunan infrastruktur bawah tanah yang dianggap paling cocok dengan kondisi geografis dan budaya Bali.
Selain itu tentunya juga bisa menjaga kelestarian lingkungan.
PT SBDJ memperkirakan tarif tiket LRT Bali untuk wisatawan asing berkisar US$ 40 atau sekitar Rp616.454 per orang.