BACA JUGA:4 Motor Kuno Incaran Kolektor, Harga Jualnya Bikin Kamu Kaget, Mulai Dari BMW Hingga Vespa
BACA JUGA:7 Keistimewaan Dari Galaxy Tab S10 Plus yang Mampu Saingi iPad, Yuk Cek Ada Apa Aja!
ada awal abad ke-17 Masehi, Bantam merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia.
Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat.
Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung.
Ketika orang Belanda tiba di Bantam untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Bantam.
BACA JUGA:BIKIN NAGIH! 7 Tempat Makan Murah di Bali Ini Bisa Jadi Referensi Tujuan Wisata Kuliner Akhir Tahun
Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Bantam dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Prancis, dan Denmark pun pernah datang di Bantam. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang.
Orang Portugis melarikan diri dari Bantam (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Bantam.
Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Bantam (1684) akibat tindakan orang Belanda.
BACA JUGA:OTENTIK! 3 Tempat Makan Legendaris di Palembang yang Hadirkan Menu Lezat Dari Beberapa Generasi
Santet Banten: Warisan dari Zaman Kuno hingga Kini
Ilmu santet di Banten bukan sekadar cerita mistis, tetapi memiliki akar yang kuat dalam sejarah budaya Sunda.
Dilansir dari YouTube @Cerita Sejarah, berdasarkan naskah kuno Sanghiyang Siksakandang Karesian dari abad ke-6, teluh atau santet adalah bentuk pelampiasan dari perasaan sakit hati atau amarah yang dialihkan kepada orang lain.