Salah satu bangunan yang memanfaatkan pondasi cakar ayam ciptaan R.M. Sedyatmo ialah landasan pacu dan terminal Bandara Soekarno-Hatta.
Ir Tjokorda Raka Sukawati
Masih dari bidang arsitektur, Ir Tjokorda Raka Sukawati berhasil menciptakan konstruksi bernama Sosrobahu atau sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH).
Teknologi ini dilahirkan pada tahun 1987 ketika pembangunan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok.
BACA JUGA:TAMPIL MEWAH! Mibro Watch Lite 3 Bisa Kamu Beli diharga Rp 700 Ribu-an, Elegan dan Fitur Premium
BACA JUGA:meski Harganya Cuma Rp 4 Jutaan, Ternyata Infinix GT 20 Pro Punya Banyak Kekurangan, Intip Yuk!
Pembangunan jalan layang biasanya mengganggu lalu lintas yang ada di bawahnya.
Nah, Tjokorda Raka Sukawati mengusulkan agar membangun tiangnya lebih dulu, kemudian mengecor kepala tiang dan lengannya dalam posisi sejajar dengan jalan raya di bawahnya.
Setelah itu, baru diputar 90 derajat ke posisi yang sebenarnya.
Agar pondasi tersebut bisa berputar, digunakanlah piringan baja berdiameter 80 cm, silinder, dan piston. Terdapat juga sebuah celah berukuran 20 mm antara piston dan silinder.
BACA JUGA:LEGENDARIS! 3 Warung Kopi di Jambi ini Hadir Sejak Puluhan Tahun Lalu, Nomer 2 Berusia 83 Tahun
Penemuan Tjokorda Raka Sukawati ternyata membuahkan hasil.
Kemacetan dan gangguan arus lalu lintas yang larah tidak terjadi saat pembangunan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok karena penemuan dari Tjokorda Raka Sukawati.
Tak hanya itu, hasil penemuan dari alumni teknik sipil ITB itu juga digunakan untuk membangun jembatan di sejumlah negara, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, hingga Thailand.