BRI Kurangi Jumlah Kantor, Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

Jumat 08-11-2024,14:22 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

JAKARTA, PALPRES.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.  telah mengurangi jumlah kantornya, guna mengakselerasi inklusi keuangan dan menciptakan sharing economy bagi masyarakat. 

Berdasarkan data, jumlah kantor BRI pada September 2024 mencapai 7.594 kantor.

Angka tersebut menurun dibandingkan jumlah kantor pada tahun 2020 sebanyak 9.030 kantor. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI telah mengurangi sebagian jumlah kantornya dan mengalihkan layanan perbankannya melalui AgenBRILink. 

BACA JUGA:Manfaat Menarik dari Tabungan BRI Simpedes, Solusi Hemat dan Lebih Praktis

BACA JUGA:Dapat Bantuan Etalase hingga HP dari BRI, Pelaku UMKM Ini Bisa Promosikan Usaha Konter Pulsa

Alihkan layanan perbankan ke  AgenBRILink

“Layanan kantor yang ditutup kemudian dialihkan kepada para AgenBRILink yang tersebar di warung-warung”, ujarnya.

Menurut Sunarso, hal ini merupakan bagian dari transformasi BRI tahap kedua, yang disebut BRIvolution 2.0.

Aspirasinya, BRI ingin menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion”. 

BACA JUGA:Gunakan Kartu Tani BRI, Beli Pupuk Subsidi Jadi Lebih Efisien

BACA JUGA:Dorong Pengusaha Lokal Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

Sunarso menekankan, dalam fase ini, inklusi menjadi kunci.

"Maka kemudian, kita mengurangi jumlah kantor sebenarnya dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat yang kita kemas dalam rangka financial inclusion. 

Maka kemudian AgenBRILink dimaksudkan untuk memastikan terjadinya sharing ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang secara inklusif melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya,” terang Sunarso di segmen Money Talks Power Lunch CNBC Indonesia, Selasa 5 November 2024.  

Ia mengungkapkan, hasil riset BRI menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya digital. 

Kategori :