"Saya pantau dari monitor, ada bayangan orang. Tetapi di kamera lain tidak memperlihatkan kerumunan orang. Beberapa gerombolan itu hanya terlihat satu kamera saja yang menghadap ke atas. Itu ada sekitar 5 orang," ungkap Herwin.
BACA JUGA:CATAT YA! Ini 5 Hal Perbedaan Jika Seseorang Menyukaimu atau Memang Dia Friendly Saja
BACA JUGA:Menelusuri Identitas Bangsa, 4 Teori Ini Menjelaskan Tentang Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Karena waktu sudah tidak memungkinkan untuk buka, Herwin menyuruh supaya gerombolan hantu tersebut supaya naik esok hari.
"Saya bilang begitu. Ada suara yang mengajak ngorbol. Mereka bilang mau naik sekarang. Ada lagi suara. "Kamu harus bertanggung jawab". Kemudian saya jawab, dunia kamu dengan kita itu sudah berbeda. Itu teriakannya kencang," imbuh dia.
"Saya disini tidak ada niatan ganggu. Saya disini ditugasi atasan untuk menjaga keamanan barang," tambah Herwin menjawab pertanyaan mereka.
Gerombolan hantu itu mengatakan, sebagai pihak yang punya wilayah disitu. "Gak usah macam - macam disini. Jangan sampai gua habisin," ucap Herwin meniru ucapan mereka.
Tidak lama setelah itu, Herwin merasa pundaknya ada yang menepuk. Lalu dia menengok, ternyata tidak ada.
Tetapi di sebelahnya, ada sesosok perempuan pendek. Rambutnya menutup wajahnya, pakai baju tidur dan berdiri tanpa kaki (patah).
"Saya istighfar. Kemudian saya tanya. "Kamu siapa?" Dia tidak menjawab, hanya tertunduk saja. Saya bilang supaya dia pergi dari sini," terus Herwin.
"Saya bacakan ayat qursi dalam hati. Dia tidak bergeming. Kemudian saya lihat di monitor. Kemudian menghilang," ucap dia.