Tekan Emisi, PLTU MT Sumsel-8 Menerapkan Teknologi Khusus

Selasa 12-11-2024,14:22 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

PALPRES.COM- Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas terpasang 2x660 MW menggunakan teknologi khusus untuk menekan emisi. 

Pembangkit ini dikembangkan, dibangun dan dioperasikan oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).

Perusahaan ini merupakan kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (CHDHK).

PLTU MT Sumsel-8 atau dikenal juga dengan nama PLTU Tanjung Lalang menggunakan teknologi super critical. 

BACA JUGA:Wujudkan Visi, Bukit Asam (PTBA) Terus Berinovasi Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia, Ini Strateginya

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Listrik Nasional, Bank Mandiri Teken Kerja Sama Strategis dengan PT Huadian Bukit Asam Power

Menurut keterangan dari Dody Arsadian, Wakil Direktur Utama HBAP, dengan teknologi ini dan sesuai jenis batu bara yang tersedia, uap air dipanaskan pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi pada kondisi super critical.

Kondisi ini menyebabkan tidak adanya proses perubahan fase yang jelas (dari air ke uap).

Dikarenakan air selalu berada dalam keadaan superkritikal, yang artinya proses pemanasan dan penguapan terjadi secara terus-menerus.

Teknologi super critical dapat mengurangi jumlah bahan bakar batu bara yang digunakan dan emisi yang dihasilkan. 

BACA JUGA:Terapkan Keselamatan Pertambangan, PT Bukit Asam Terima 2 Anugerah Prasetya Ahimsa dari Kementerian ESDM

BACA JUGA:Tingkatkan Kapabilitas SDM, Delegasi Bukit Asam Belajar Terkait Inovasi Energi Terbarukan

Ini menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan PLTU berteknologi konvensional.

Sebab PLTU berteknologi super critical mampu menghasilkan lebih banyak energi dengan jumlah bahan bakar yang lebih sedikit.

Penggunaan teknologi tersebut sejalan dengan visi jangka panjang HBAP menjadi penyedia tenaga listrik kelas dunia yang terpercaya dan berorientasi kepada nilai-nilai keberlanjutan. 

Kategori :