LAHAT, PALPRES.COM- Mentari tidak terlalu terik siang itu, cuaca dingin bercampur kabut tipis meliputi Desa Singapure, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.
Walaupun sinar mentari tak begitu cerah, namun panasnya masih mampu ditangkap.
Lalu dikonversi menjadi energi listrik oleh solar panel berkapasitas 2,2 Kilowatt peak (kWp), yang terpasang di atas gedung PAUD Anggrek.
PLTS itu mendukung aktivitas belajar 30 anak didik di dua ruang kelas sekolah dini itu.
BACA JUGA:Inovasi Produk Bahan Bakar Kapal Rendah Sulfur Kilang Pertamina Semakin Mendunia
BACA JUGA:Kado dari Kilang Plaju untuk Indonesia, di Usia ke 7 Tahun PT Kilang Pertamina Internasional
Pengakuan guru PAUD, tidak pernah ada gangguan listrik selama proses belajar mengajar.
Padahal sehari-harinya menggunakan laptop, atau kadang-kadang sound system untuk senam setiap Jumat pagi.
Selain PAUD, listrik dengan energi baru terbarukan itu juga mendukung pelayanan untuk masyarakat.
Khususnya yang hendak mengurus berbagai pelayanan administratif di kantor desa.
BACA JUGA:Investasinya Rp17 Triliun, Inilah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama di Indonesia
BACA JUGA:IKN Bangun PLTS Canggih Senilai Rp1 Triliun, Diyakini Mampu Atasi Krisis Energi
Hal itu diungkapkan Victor Rogo, Sekretaris Desa.
“Pelayanan administrasi desa murni sudah menggunakan listrik dari PLTS semua,” kata dia.
Posyandu yang terletak tak jauh dari kantor desa, juga disambung listrik dari PLTS ini.