BACA JUGA:Langkah Tegas Perangi Judi Online, BRI Blokir Lebih dari 3 Ribu Rekening
Melalui program ini, diharapkan eks PMI dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi di Indramayu.
Kabupaten Indramayu sendiri merupakan salah satu daerah asal PMI terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pada tahun 2023 terdapat 19.178 eks Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari Kabupaten Indramayu sa n masih menghadapi sejumlah tantangan setelah kembali ke tanah air.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, pihaknya berupaya membekali eks PMI dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan -BRI-
Seperti reintegrasi ke masyarakat, pengangguran, dan kurangnya akses ke modal dan sumber daya.
BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 17 November 2024, Antam Stagnan, UBS dan Galeri 24 Turun Tipis
BACA JUGA:KPR di Bank BRI Berikan Kemudahan dan Cicilan Ringan, Begini Caranya
Selama kegiatan pelatihan, eks PMI dari Kab. Indramayu mendapatkan pembekalan tentang membangun mental wirausaha, validasi produk sesuai kebutuhan konsumen, pencegahan pemberangkatan CPMI ilegal, inovasi pengembangan produk berbasis ikan, pemasaran dan branding, legalitas usaha, manajemen keuangan serta demo pembuatan produk olahan perikanan.
Salah satu peserta yang ikut program Pemberdayaan Eks PMI adalah Rosidah.
Perempuan berusia 32 tahun ini dulu pernah menjadi pekerja migran di Malaysia selama 4 tahun.
Sejak 2017 silam, Rosidah telah memiliki usaha secara legal yang memanfaatkan hasil tangkapan nelayan menjadi produk yang mempunyai nilai dan inovasi.
BACA JUGA:Layani Masyarakat, BRILink Jangkau hingga ke Pinggiran Kota
“Selain faktor ekonomi, awalnya saya memulai usaha ini karena melihat banyak bahan baku melimpah dari hasil tangkapan nelayan yang tidak dimanfaatkan.
Beri motivasi bagi eks PMI
Dari situ, saya kemudian berinovasi dengan membuat produk olahan.