Pada Batch 2 sebanyak 55 Sumur dan Batch 2 Lanjutan sebanyak 28 Sumur.
BACA JUGA:Cara Bijak PHR Meremajakan Lapangan Tua Blok Rokan
BACA JUGA:PHR Berpotensi Menghemat Biaya Operasi Hingga Rp 414 Miliar, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
VP Production & Operation PHR Regional 1 Sumatera, Heru Irianto, menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya dari PHR sebagai inovator dalam mengawali pelaksanaan program reaktivasi Idle Well yang telah didiskusikan lebih lanjut bersama kementerian ESDM dan SKK Migas.
“Semoga kerja sama ini memberikan keuntungan yang lebih baik untuk pihak Pemerintah, Pertamina maupun Mitra.
Dalam pelaksanaan operasional dilapangan harapannya para Mitra dapat menjaga kepatuhan peraturan yang berlaku dan taat terhadap aspek HSSE dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar area kerja,” ungkap Heru.
Subkoordinator Penyiapan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional, Firdaus Wajdi, mengungkapkan bahwa reaktivasi Idle Well ini adalah sebagai salah satu langkah dari Pemerintah Indonesia.
BACA JUGA:Masuki Tahap Eksekusi Proyek CEOR, PHR Pastikan Produksi Minyak dari Blok Rokan Meningkat
BACA JUGA:Cari Cadangan Minyak Baru, PHR Lakukan Survei Seismik 3D di Kabupaten Siak
Melalui Kementerian ESDM yang telah menyatakan pentingnya reaktivasi sumur-sumur yang tidak beroperasi untuk mendongkrak produksi migas domestik.
“Salah satu inisiatif yang sering dijalankan oleh pemerintah adalah memberikan insentif bagi perusahaan migas untuk mengaktifkan kembali sumur-sumur yang tidak produktif.
Baik melalui program-program efisiensi maupun teknologi baru yang dapat meningkatkan tingkat keberhasilan reaktivasi,” ungkap Firdaus.