BACA JUGA:Wamen PU Tinjau Tol Semarang-Demak Seksi 1, Target Operasional Awal 2027
BACA JUGA:Malas Isi Saldo E-Toll, BRImo Solusi Nyaman dan Cepat
Akses utama padat lalulintas
Adjib mengakui selama pekerjaan pihaknya dihadapkan tantangan, yakni padatnya lalulintas di jalan tersebut.
Hal itu disebabkan, lanjut dia, karena jalan yang tengah pihaknya kerjakan merupakan akses utama Kabupaten Bandung ke Cianjur.
Hutama Karya perlebar Jalan Soreang – Rancabali – Cidaun untuk mempermudah akses ke wilayah Ciwedey-Hutama Karya-
Sehinga selama pekerjaan berlangsung, pihakya melakukan buka tutup di beberapa titik tertentu.
BACA JUGA:Telan Investasi Rp67 Triliun, Proyek Jalan Tol Ini Bakal Jadi Solusi Kemacetan Jalur Pantura
Selain padatnya arus lalulintas, menurut Adjib, kendala lainnya yang pihaknya temui sepanjang pekerjaan, yakni cuaca yang ekstrem.
Mulai dari pohon tumbang, banjir, dan longsor yang menyebabkan pekerjaan menjadi terhambat.
Untuk menghadapi kendala tersebut, lanjut Adjib, tim proyek pihaknya siagakan di titik-titik rawan bencana.
Adjib menambahkan, pihaknya secara berkala menambah kendaraan alat berat untuk mempercepat pekerjaan.
BACA JUGA:Hubungkan 2 Provinsi Sumatera, HKI Garap Tol Betung-Jambi Seksi IV, Cek Progresnya
BACA JUGA:Jokowi Sukses Bangun Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Tapi Sayangnya...
Penerapan Mortar Foam
Selain menerapkan solusi konstruksi infrastruktur tanah lunak dengan Mortar Foam.
Hal itu biasa dilakukan, untuk meminimalisir masalah penurunan timbunan tanah serta mengefisiensi waktu pada saat menangani longsor dan jalan yang rusak akibat banjir di lokasi proyek.