Dalam tataran kekuatan elektoral, lanjut lembaga LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini, MATAHATI dan E-RA BARU sulit untuk mengejar bahkan menyalip elektabilitas HDCU.
BACA JUGA:Paslon Toha-Rohman Pilih WO di Debat Kandidat Kedua Pilkada Muba 2024, Ini Alasannya
BACA JUGA:Kapolda Sumsel: Serukan Kepada Media Berita dan Konten Positif, Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Gelombang trend elektabilitas MATAHATI dan E-RA BARU terlihat tidak ada loncatan yang cukup berarti untuk menyalip elektabilitas HDCU.
Gerakan HDCU terpotret baik dari sosialisasi tatap muka/pertemuan umum/blusukan, media massa, media sosial, radio, televisi, Tim Sukses/Tim pendukung lebih unggul dari dua paslon lainnya.
Figur/sosok Herman Deru yang dekat dengan rakyat sangat dominan di mata pemilih sehingga menjadi magnet elektoral yang dasyat.
Modal awal HDCU yang kuat terletak di kedikenalan (popularitas) dan kesukaan ( akseptabilitas) yang angkanya berada di atas 90 % dan selaras dengan kedisukaan yang angkanya di kisaran 84 %.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Akan Jamin Internet Berjalan Normal Saat Pilkada 2024
Sedangkan paslon E-RA BARu dan MATAHATI angka popularitas dan akseptabilitasnya masih belum mencapai 80 %.
Faktor lain adalah HDCU dipersepsikan orangnya perhatian pada rakyat, berpengalaman di pemerintahan, ramah/mudah ditemui.
Tingkat kepuasan Herman Deru selama menjabat Gubernur masih tinggi yakni 73 % masyarakat menyatakan puas.
Pria yang biasa di sapa dengan nama Iyan ini menambahkan untuk keinginan pemilih yang menginginkan HDCU memimpin Sumsel 2025-2030 (66,7%).
BACA JUGA:KPU Muba Sosialisasikan Penggunaan Surat Suara di Lapas Sekayu Jelang Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Pilkada 2024: PWI OKI Ajak Insan Pers Cegah Hoaks, Hate Speech dan Isu SARA
Kemudian pemilih yang menginginkan E-RA BARU memimpin Sumsel 2025-2030 (29,2 %).