Profil Romo Benny Susetyo yang Meninggal Dunia, Stafsus BPIP Penuh Inspirasi!

Sabtu 05-10-2024,14:42 WIB
Reporter : Kgs Yahya
Editor : Kgs Yahya

JAKARTA, PALPRES.COM - Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Dr Antonius Benny Susetyo atau kerap dikenal dengan Romo Benny meninggal dunia pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pada pukul 00.05 WIB.

"Dengan penuh rasa duka cita, kami menginformasikan bahwa Dr. Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa," melalui keterangan tertulis BPIP dikutip, Sabtu 5 Oktober 2024.

Diketahui, Romo Benny meninggal saat menjalankan tugas kedinasan BPIP dalam misi memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di Pontianak, Kalimantan Barat.

Jenazah mendiang diberangkatkan ke Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 11.35 WIB dengan menggunakan maskapai Lion Air.

BACA JUGA:BPIP Gelar FGD Bahas Pemulihan Nama Baik Sukarno sebagai Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia

BACA JUGA:BPIP Minta Maaf Atas Pelarangan Hijab Bagi Paskibraka Putri

BPIP juga menginformasikan bahwa setibanya jenazah di Malang, akan disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong dan dimakamkan pada Senin, 7 Oktober 2024 di Pemakaman Sukun di Malang.

Berikut adalah profil Romo Benny Susetyo yang penuh inspirasi serta banyak berkontribusi dalam ideologi Pancasila Indonesia.

Profil Romo Benny Susetyo Stafsus BPIP

Nama Romo Benny Susetyo dikenal luas sebagai Stafsus (Staf Khusus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Romo Benny dikenal sebagai orang yang intelektual, aktivitas dan rohaniwan.

BACA JUGA:Permohonan Maaf BPIP Terkait Paskibraka Putri yang Lepas Hijab Saat Pengukuhan

BACA JUGA: BPIP Gandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro Kuatkan Ideologi Pancasila

Ia lahir di Malang, Jawa Timur pada 10 Oktober 1968. Romo Benny juga mengabdikan hidupnya untuk dapat memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, dialog antaragama dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Diketahui, Romo Benny pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang dan meraih gelar pascasarjana pada tahun 1996.

Dari pendidikan inilah dirinya memperkuat landasan pemikirannya di bidang teologi, filsafat dan etika, yang kemudian ia implementasikan di dalam berbagai aktivitas sosial dan keagamaan.

Kategori :