LEBANON, PALPRES.COM – Gencatan senjata yang dicapai Hizbullah dan Israel, dirayakan oleh ribuan warga Lebanon dengan kembali ke rumah masing-masing.
Kediaman mereka tersebut terpaksa ditinggalkan, sejak meletusnya konflik bersenjata antara Hizbullah dan Israel meletus.
Dengan mengendarai mobil yang penuh dengan barang-barang pribadi, warga masuk ke daerah-daerah yang sebelumnya menjadi kawasan berbahaya karena perang antara Hizbullah dan Israel.
Rasa sukacita warga sipil Lebanon adalah wajar, saat gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah diumumkan telah tercapai.
BACA JUGA:Balas Dendam Tewasnya Sang Jubir, Rudal Hizbullah Hantam Pusat Kota Israel
BACA JUGA:Juru Bicara Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut, Ini Profilnya
Setelah selama ini mereka didera oleh kejamnya perang antara Israel dan Hizbullah.
Analis nilai gencatan senjata 'rapuh'
Namun, sejumlah analis militer menilai sebetulnya sebetulnya gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel ‘sangat rapuh’.
Bahkan, kapan saja perang terbuka antara milisi Hizbullah dengan Pasukan Israel bisa meletus kembali.
BACA JUGA:Baku Tembak Sengit 3 Jam Kontra Hizbullah, 6 Tentara Israel Ini Tewas
BACA JUGA:Lancarkan Serangan Drone, Hizbullah Bom Markas Militer dan Kemenhan Israel
Namun, jika gencatan senjata itu bisa bertahan, maka akan mengakhiri pertempuran selama hampir 14 bulan antara Israel dan Hizbullah, yang meningkat pada pertengahan September menjadi perang habis-habisan dan mengancam akan menyeret Iran, pelindung Hizbullah, dan sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, ke dalam konflik yang lebih luas
Gencatan senjata ini juga dapat memberikan penangguhan hukuman bagi 1,2 juta warga Lebanon yang mengungsi akibat pertempuran tersebut, termasuk bagi puluhan ribu warga Israel yang meninggalkan rumah mereka di sepanjang perbatasan.
Gencatan Senjata Hizbullah-Israel disambut sebagai kemenangan melawan negara zionis tersebut.-Tangkapan Layar X @modadGeoP-
Periode baru yang lebih suram
Sementara itu, bagi warga Palestina di Gaza dan keluarga sandera warga Israel yang ditahan di wilayah tersebut, berita gencatan senjata antara Israel dan Hizullah tampaknya hanya mengawali periode konflik yang lebih baru dan lebih suram di sana.