BACA JUGA:Asah Kemampuan Menembak, Ini yang Dilakukan Marinir TNI AL di Geladak Kapal HMAS Adelaide
BACA JUGA:TNI Kerahkan Puluhan Marinir Terbaik ke Australia, Ternyata Ini Tujuannya
Setelah itu, Caracal-2 menurunkan prajurit dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dengan teknik fast rope untuk mengamankan area pendaratan.
Sekaligus memberikan pertolongan medis pertama kepada survivor.
Sementara, Caracal-3 memberi dukungan dengan menurunkan tim medis menggunakan teknik serupa untuk memberikan perawatan lebih lanjut kepada survivor.
Sebagai penutup Operasi SAR Tempur, survivor dan seluruh tim diangkut menggunakan helikopter dengan teknik tactical airlanded.
BACA JUGA:TNI AL dan Russian Navy Gelar Latihan Bersama, Ini Alutsista Canggih yang Bakal Diturunkan
BACA JUGA:Unicorn Flight Hercules C-130 TNI AU Meriahkan HUT Ke-79 TNI, Ini Tampilan Gagahnya
Namun sebelum pendaratan dilakukan, helikopter memastikan lokasi aman melalui survei udara.
Kemudian, survivor dievakuasi ke fasilitas kesehatan yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Selama proses evakuasi, survivor ‘dijaga’ perlengkapan medis yang memadai.
Libatkan puluhan pesawat tempur
BACA JUGA:TNI AL dan Kemhan Kirim Satgas Port Visit 2024 ke Pasific Selatan, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Menhan Serahkan Panther AS 565 MBe pada TNI AL, Heli Canggih Anti Kapal Selam, Cek Spek Unggulnya
Diketahui, sebanyak 59 pesawat dari berbagai jenis berpartisipasi dalam Fire Power Demo (FPD), yang merupakan puncak dari rangkaian Latihan Angkasa Yudha 2024, di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi Tempeh, Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Pesawat-pesawat yang terlibat dalam demonstrasi ini mencakup pesawat tempur, angkut, helikopter, dan intai.
Dalam acara tersebut, turut serta Alutsista dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU. Lebih dari 2.512 prajurit dari berbagai satuan di jajaran TNI AU terlibat dalam latihan ini.