PALEMBANG, PALPRES.COM - Jadi partisipasi masyarakat saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan hanya 72,19 persen.
Ya dimana itu sangat jauh dibandingkan Pemilu (Pilpres dan Pileg) saat Februari lalu yang mencapai 85,93 persen.
Lalu komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel menyampaikan penyebab rendahnya partisipasi masyarakat.
BACA JUGA:Tidak Ada PHK! MenPAN RB Jamin Honorer Gagal Seleksi Diangkat PPPK dan Dapat NIP, Asalkan...
BACA JUGA:TERBARU! Aliansi Santri Turun Kejalan Minta Batalkan Mundurnya Gus Miftah
Jadi penyebabnya karena jumlah calon Pilkada yang dicoblos lebih sedikit dibandingkan Pemilu yang lalu.
"Lalu Saat Pilkada ini hanya 2 paslon yang dicoblos yakni Pilgub dan Pilwako/Pibup, sedangkan saat Pemilu lalu ada Pilpres dan Pileg totalnya ada lima surat suara yang dicoblos," ujar Anggota KPU Sumsel Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Handoko, Minggu (8/12/2024).
Sehingga dia menilai antusias masyarakat berbeda karena jumlah yang dicoblos lebih sedikit saat Pilkada Serentak 2024 digelar.
Meski begitu, dia mengklaim jika partisipasi masyarakat di Pilgub kali ini lebih tinggi dibandingkan 2018 lalu.
BACA JUGA:Traveling Mudah, Transaksi 12 Mata Uang Cukup Bawa 1 Kartu, Begini Caranya!
BACA JUGA:KEREN! Polisi Menyamar Jadi Pasien Demi Tangkap Dokter Kecantikan Abal-abal
"Jadi Kalau dibandingkan dengan Pilgub Sumsel 2018, partisipasi masyarakat kali ini meningkat. Saat 2018, angkanya hanya 72 persen," ungkapnya.
Lalu dia telah menyebut, persentase 72,19 persen itu lebih tinggi dari yang disampaikan KPU RI.
Sehingga Belum lama ini, KPU RI menyebut jika partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak 2024 angka rata-ratanya di bawah 70 persen.
"Persentase kita lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang pernah disampaikan KPU RI di bawah 70 persen ," terangnya.