BACA JUGA:Rusia Klaim Pemimpin Kelompok Pemberontak Suriah Tewas, Ini Sosoknya
BACA JUGA:Perang Dunia 3 Dimulai di Suriah? Ini Hitung-hitungannya
Ratusan rudal, 27 jet tempur, dan 24 helikopter hancur dalam serangan tersebut.
Kondisi Iran diyakini melemah
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) sepertinya sepakat dengan rencana Israel menyerang pangkalan nuklir milik Iran.
Menurut Penasihat Senior Tim Transisi Presiden terpilih Donald Trump, saat ini tengah dipertimbangkan serangan militer terhadap program nuklir Iran, oleh para sekutu dan penasihat Trump.
BACA JUGA:Jenderal Garda Revolusi Tewas di Suriah, Menlu Iran Salahkan AS dan Israel, Kok Bisa?
BACA JUGA:Israel Bom Pangkalan Udara Rusia di Suriah, Picu Ketegangan Baru?
Meskipun pembahasan terkait masih dalam tahap awal, dilaporkan jika para sekutu dan penasihat Trump memandang bahwa negara Iran yang melemah.
Iran saat memulai pembangunan 4 pembangkit listrik tenaga nuklir di leher Selat Hormuz.-Tangkapan Layar X @IranObserve0-
Dengan sekutunya, Suriah, dan mitranya, Hamas dan Hizbullah, yang secara kritis dirusak oleh Israel.
Peluang langka AS dan sekutu
Kondisi tersebut, membuka “peluang langka” bagi AS dan sekutunya untuk melawan pengembangan nuklir Iran.
BACA JUGA:Israel Bom Pangkalan Udara Rusia di Suriah, Picu Ketegangan Baru?
BACA JUGA:Medan Perang Melebar! Israel Serang Suriah, 18 Orang Tewas, Puluhan Luka-luka
Sementara penasihat keamanan nasional Mike Waltz, menegaskan bahwa bahwa pemerintahan Trump yang akan datang akan memulai kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran.
Menurut Waltz, Pemeritahan Trump mendatang harus membatasi uang tunai dan minyak Iran.
“Kita harus kembali ke tekanan maksimum, nomor satu, yang dilakukan di bawah pemerintahan Trump yang pertama,” kata Waltz.