PALEMBANG, PALPRES.COM - Kini Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan diprediksi melonjak pada awal 2025.
Adapun itu bulan ini diestimasikan menjadi puncak penularan meski kasus mulai meningkat Okotober-November lalu.
Sehingga januari 2025 kini diestimasikan terjadi peningkatan kasus.
Menurut kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa mengatakan, kenaikan kasus DBD mulai terjadi sejak masuknya musim penghujan pada Oktober.
BACA JUGA:SEDIH! Inilah Pesan Terakhir Dari Mahasiswa Unej Sebelum Tewas dari Gedung Lantai 8
BACA JUGA:DPRD Sumsel Angkat Bicara Soal Tahanan Lepas Kayuagung, Sebut Itu Murni Kelengahan Petugas Jaga!
Jadi menurut data Jumlah penderita saat itu sebanyak 205 kasus, bulan sebelumnya atau September 129 kasus.
"Adapun itu pada November kembali naik menjadi 259 kasus dan Desember turun menjadi 47 kasus. Desember ini kami estimasikan menjadi puncak penularan. Januari 2025 kami estimasikan menjadi puncak peningkatan kasus DBD," ujar Ira,
Lalu menurutnya untuk seluruh daerah harus meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus ini.
Jadi Pihaknya juga terus lakukan upaya antisipasi terhadap kasus penyakit tersebut.
BACA JUGA:TERBARU! Pemkot Palembang Larang Segala Penggunaan Plastik Mulai Tahun Baru
BACA JUGA:Pemudik Sumsel Naik 15 Persen Begini Kata Dinas Perhubungan
Lalu Dinkes Sumsel juga telah menyampaikan surat edaran untuk antisipasi peningkatan kasus DBD kepada seluruh daerah di Sumsel pada September lalu.
"Jadi Intervensi pemberantasam sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Plus menghindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan menyalakan obat nyamuk. Kemudian larvasiding dan ikanisasi," katanya.
Adapun itu Sepanjang 2024, kasus DBD di Sumsel mencapai 5.728 kasus.