Asal kopi luwak memang dari Indonesia, khususnya dari pulau-pulau seperti Sumatra, Jawa dan Bali.
Akan tetapi, seiring meningkatnya permintaan, kopi luwak juga mulai diproduksi di negara-negara lain, termasuk Vietnam dan Filipina.
Walaupun begitu, kopi luwak asal Indonesia tetap dianggap sebagai yang terbaik dan paling otentik.
Sayangnya, tingginya permintaan juga memicu munculnya kopi luwak palsu atau kopi yang dipasarkan sebagai kopi luwak meski sebenarnya campuran dengan kopi biasa.
Sejumlah laporan menyatakan hingga 95 persen kopi luwak di pasar global ternyata tidak otentik.
BACA JUGA:20 Tahun Lalu, Gempa 9.1 Magnitudo Guncang Aceh, Picu Tsunami Dahyat di Samudera Hindia
BACA JUGA:Video Lamaran dengan Mas Kawin 1 Miliar dan Emas Puluhan Kilogram Viral di Medsos
Bukan itu saja, meningkatnya permintaan kopi luwak juga menimbulkan sejumlah kontroversi terkait praktik yang dianggap mengeksploitasi luwak.
Demi memenuhi permintaan pasar, banyak luwak yang kini ditangkap dan dikurung di kandang kecil agar bisa memakan buah kopi secara intensif.
Praktik ini menuai kritik dari para aktivis hak hewan, yang menyebut bahwa kondisi ini menimbulkan penderitaanbagi luwak dan mengorbankan kesejahteraannya demi keuntungan.
Di sisi lain, banyak pihak menyerukan agar kopi luwak diproduksi dengan cara yang lebih etis, yakni mengumpulkan biji kopi dari luwak liar tanpa memaksa hewan tersebut.
BACA JUGA:Kasus Mahasiswa Viral yang Disiram Air Keras Malam Natal Kini Pelaku Sudah Ditangkap
BACA JUGA:Baku Tembak di Gaza, Komandan Pleton Pasukan Elit Israel Ini Tewas
Prose pembuatan kopi luwak juga bukanlah hal yang sederhana, setelah luwak mengeluarkan biji kopi, biji-biji tersebut harus segera dikumpulkan lalu dicuci dan dibersihkan dengan teliti.