50 Tahun Beroperasi di Lapangan Bekapai, PHM Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional

Sabtu 28-12-2024,07:03 WIB
Reporter : Firdaus
Editor : Firdaus

“Kami percaya bahwa keekonomian yang baik pada proyek proyek hulu migas, terutama untuk lapangan yang mature, akan menjamin keberlanjutan investasi dan produksi migas Indonesia,” imbuh Setyo. 

Saat ini Lapangan Bekapai mengoperasikan 30-40 sumur aktif. 

Ke depan, pengembangan lapangan masih berlanjut dengan sejumlah proyek yang direncanakan pada tahun 2025, termasuk penambahan sumur-sumur pengembangan baru. 

BACA JUGA:PHI Tegaskan Komitmen Keselamatan dan Langkah Strategis Perbaikan Kinerja

BACA JUGA:Setahun Tanpa Ada Kecelakaan Kerja, Pertamina Hulu Mahakam Lakukan Ini?

Salah satu inisiatif strategis yang diusung adalah pemanfaatan kembali dua platform kepala sumur yakni Bravo Juliet dan Bravo Bravo. 

Langkah ini mencerminkan pendekatan inovatif dan efisiensi operasional yang terus diupayakan dalam menjaga produktivitas serta optimalisasi sumber daya.

Komitmen untuk terus mendukung produksi migas nasional juga diwujudkan PHM melalui kesuksesan penyelesaian Proyek Bekapai Artificial Lift (BKPAL).

Berupa pemasangan gas-lift compressor berkapasitas 12 MMSCFD di anjungan existing Bekapai dengan gas-lift yang diinjeksikan ke sumur-sumur di anjungan Bekapai BG dn BL pada 24 Mei 2024. 

BACA JUGA:Menteri ESDM Resmikan Operasional Prototipe Kapal Dual Fuel Milik Pertamina Hulu Mahakam

BACA JUGA:Mengecek Lifting Migas , PHI dan SKK Migas Datangi Wilayah Kerja Pertamina Hulu Mahakam di Kalimantan Timur

Setyo menjelaskan, Proyek BKPAL ini merupakan salah satu proyek inovatif yang penting karena diharapkan dapat mendukung penambahan produksi 2.000 bopd. 

“Kami terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengeboran dalam pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menemukan sumber daya baru.

Dengan menerapkan praktik-praktik terbaik untuk mempertahankan tingkat produksi dan menahan laju penurunan produksi alamiah dalam mendukung tercapainya ketahanan energi Indonesia.” tutur Setyo.

Kategori :