Kepemimpinannya dimulai setelah pembunuhan pendahulunya, Abbas al-Musawi, pada 1992.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Hizbullah-Israel ‘Rapuh’, Ribuan Warga Lebanon Tetap Pulang ke Rumah
BACA JUGA:Balas Dendam Tewasnya Sang Jubir, Rudal Hizbullah Hantam Pusat Kota Israel
Di bawah Nasrallah, Hizbullah bertransformasi dari milisi yang berfokus pada perlawanan terhadap pendudukan Israel menjadi kekuatan politik di Lebanon.
Diketahui, Jumat 27 September 2024, waktu setempat, Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Markas Besar Hizbullah di Dahiye, pinggiran Beirut selatan.
Dalam serangan ini, militer Israel menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Setidaknya enam orang dilaporkan tewas, sementara 91 lainnya mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Juru Bicara Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Beirut, Ini Profilnya
BACA JUGA:Baku Tembak Sengit 3 Jam Kontra Hizbullah, 6 Tentara Israel Ini Tewas
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, karena tim penyelamat masih mencari di antara reruntuhan enam bangunan yang hancur.
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Hassan Nasrallah menjadi sasaran utama dalam serangan ini.
Tragisnya, Zainab Nasrallah, putri Hassan Nasrallah, juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Zainab Nasrallah termasuk salah satu dari banyak korban, akibat gempuran dahsyat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di lokasi tersebut.