Melalui kerja sama itu, PT SLR menyediakan sarana dan prasarana untuk proses pengangkutan batu bara.
Mulai dari titik serah di stockpile (tempat penyimpanan sementara) di area pertambangan PTBA sampai Pelabuhan Muat Sungai Musi.
BACA JUGA:DESA IMPIAN, Upaya PT Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari
Kemudian ke mother vessel di Pelabuhan Tanjung Kampeh.
Volume pengangkutan batu bara ditargetkan mencapai 2,5 juta ton pada tahun 2024.
Jalur hauling yang dilalui untuk pengangkutan batu bara dirancang khusus untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menghindari risiko terhadap masyarakat sekitar.
Jalur khusus hauling batu bara adalah area tertutup yang hanya boleh dilalui oleh truk untuk pengangkutan batu bara.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Bangun Pilot Plant Wood Pellet, Kembangkan Biomassa dari Kaliandra Merah
Area ini terpisah dari jalan raya dan pemukiman masyarakat.
Dengan penggunaan jalur khusus ini, pengangkutan batu bara menggunakan truk tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, seperti kemacetan dan debu
“PTBA senantiasa berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang memprioritaskan keselamatan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,” jelasnya.
Mitra perusahaan tidak melakukan pengangkutan batu bara melalui jalan umum di jalan raya.
“Dengan pengangkutan batu bara yang aman, efisien serta ramah lingkungan, PTBA dapat terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” jelas Niko.