PALPRES.COM - Berikut ini informasi mengenai skema baru pada proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang harus diketahui penerima manfaat.
Ya, di tahun 2025 ini, pemerintah memperkenalkan inovasi baru dalam penyaluran BLT BBM.
Program ini bertujuan untuk memastikan bantuan lebih tepat sasaran dan digunakan sesuai kebutuhan masyarakat penerima.
Beda dari sebelumnya, BLT BBM tidak lagi diberikan dalam bentuk tunai langsung, tapi pemerintah menggunakan sistem berbasis barcode.
BACA JUGA:Berusia 141 Tahun, Begini Kondisi Pondok Pesantren Tertua di Kendal
BACA JUGA:MAAF! Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya
Sistem ini dikembangkan oleh lembaga dalam negeri seperti LKPP, Peruri dan Telkom tanpa melibatkan pihak asing.
Ada sekitar 300 ahli teknologi lokal yang dilibatkan untuk membuat sistem ini lebih transparan dan efektif.
Barcode unik akan diberikan kepada penerima manfaat (KPM) setelah mereka membuka rekening bank baru.
Rekening ini terhubung langsung dengan sistem barcode, yang menjadi alat utama untuk bertransaksi.
BACA JUGA:DPRD OKI Gelar Paripurna Usulan Pengesahan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati OKI Terpilih
BACA JUGA:FANTASTIS! Red Sparks Sukses Gulung GS Caltex, Cetak 9 Kemenangan Beruntun
KPM bisa menggunakan barcode ini untuk membeli kebutuhan pokok di toko atau warung yang bekerja sama dengan pemerintah.
Barang yang bisa dibeli termasuk beras, minyak goreng, telur ayam, ayam potong, gula pasir dan kecap manis.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan harga barang, seperti telur ayam Rp30.000 per kilogram dan minyak goreng Rp17.000 per liter untuk menjaga keterjangkauan.