Sehingga dapat mendeteksi pola transaksi mencurigakan, serta modul keamanan perangkat keras (hardware security module/HSM) yang menjaga data nasabah dalam bentuk terenkripsi.
BACA JUGA:43 Ribu Konten Judol Berhasil Ditindak Kemkomdigi di Awal Januari 2025
BACA JUGA:MIRIS! 80 Ribu Anak Indonesia Terpapar Judol, Ini Penyebabnya
“Proses keamanannya sangat ketat. Semua fitur telah melalui uji coba, termasuk uji penetrasi kotak abu-abu, kotak putih, dan kotak hitam, untuk memastikan tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab,” bebernya.
Dalam hal mitigasi keamanan IT, lanjut Wisnu, BSI melakukan web crawling dan cyber patrol pada situs yang menggunakan rekening BSI.
Selain itu, perseroan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital serta web hosting untuk penutupan situs yang terindikasi digunakan tindak pidana perjudian.
BSI juga menerapkan berbagai tindakan pencegahan TPA Perjudian.
BACA JUGA:BAHAYA! Jika Tak Dikendalikan, Transaksi Judol Berpotensi Tembus Rp900 Triliun
BACA JUGA:Aplikasi Coretax Bermasalah, DJP Pastikan Tidak Ada Denda Jika Telat Terbitkan Faktur Pajak
Termasuk di antaranya melalui monitoring pemberitaan media.
Lalu menunda transaksi dan memblokir rekening nasabah yang terindikasi judi online.
Serta melakukan sosialisasi awareness bagi pegawai terkait TPA Perjudian.
Dengan berbagai strategi mitigasi risiko yang dilakukan, BSI berharap dapat berkontribusi aktif dalam menekan dan memberantas kasus judi online yang merugikan masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan upaya BSI untuk senantiasa menghadirkan manfaat kebaikan bagi umat melalui penerapan prinsip Maqashid Syariah.