
Untuk mengatasi potensi masalah ini, harus segera dicari solusi alternatif penggantian aktuator.
BACA JUGA:Bangun Rumah Penyu, PHE ONWJ Dukung Pelestarian Penyu Sisik di Pulau Rambut
BACA JUGA:PHE ONWJ Lakukan Pemotongan Pertama Lempeng Platform Anjungan OOA
“Di Pertamina, kami selalu diajarkan untuk memprediksi kondisi terburuk dan membuat mitigasinya. Sehingga kondisi itu tidak sampai terjadi,” imbuhnya.
Inovasi NanoTek menjadi metoda alternatif penggantian aktuator dengan aman dan tanpa menyebabkan kehilangan produksi migas.
Abe dan tim memastikan bahwa NanoTek mampu mempertahankan posisi SDV tetap terbuka meskipun suplai udara bertekanan dihilangkan.
Dengan adanya NanoTek, risiko kebocoran dan kecelakaan kerja akibat tekanan udara tinggi dapat diminimalisir secara signifikan.
BACA JUGA:Cara PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat Karawang dengan Limbah Cangkang Rajungan
BACA JUGA:PHE ONWJ Ciptakan Istri Nelayan Jadi Pengusaha UMKM Melalui Program Jam Pasir
Selain itu, NanoTek juga dirancang untuk mudah dipasang dan kompatibel dengan berbagai jenis aktuator SDV yang digunakan oleh operator industri hulu migas lain.
Pengembangan NanoTek dilakukan melalui berbagai tahap uji coba yang ketat.
Proses inovasi dimulai dengan pengajuan desain, dan simulasi mekanisme alat bekerja kepada tim manajemen PHE ONWJ.
Setelah disetujui oleh pimpinan, proses dilanjutkan dengan pembuatan alat selama delapan minggu, uji lab ke Laboratorium Center Material Processing and Failure Analysis Universitas Indonesia, hingga pengujian alat yang disaksikan oleh tim manajemen PHE ONWJ.
BACA JUGA:Kapal Nelayan Mati Mesin di Tengah Laut, Pekerja PHE ONWJ Lakukan Ini
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Migas, PHE ONWJ Lakukan Ground Breaking Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX
Implementasi NanoTek pertama kali diimplementasikan pada 13 Desember 2023.