Bjorka Berikan Peringatan, Kali ini BCA dan BSI Jadi Target Serangan Ransomware

Jumat 14-02-2025,17:09 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

Sementara itu, BSI mencatat shifting transaksi e-channel mencapai 98,03% per akhir Desember 2024. 

BACA JUGA:BSI Raup Laba Bersih Rp7 Triliun di 2024, Fokus Transformasi Digital dan Inovasi

BACA JUGA:Mahasiswa Palestina Dapat Beasiswa dari BSI Maslahat di Universitas Mataram

Sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang. 

Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024 lalu.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan keamanan siber perbankan.

Wisnu juga mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

BACA JUGA:Ini Cara Mudah Daftar Akun Mobile JKN Untuk Akses Layanan BPJS Kesehatan

BACA JUGA:5 Modus Penipuan Link DANA Kaget Palsu Per 6 Februari 2025, Harus Waspada Kalau Ga Mau Cuan Melayang!

“Seiring pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah untuk produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber. Oleh sebab itu BSI menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator,” jelasnya.

Selain itu nasabah juga diminta untuk berhati-hati agar selalu menjaga data pribadi mereka.

Penting juga tidak membagikan PIN, OTP, atau kata sandi kepada siapapun, serta pihak yang mengatasnamakan BSI.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, layanan BYOND by BSI mengalami gangguan selama tiga hari.

BACA JUGA:Waspada! Modus Penipuan Terbaru yang Mengatasnamakan DJP, Begini Cara Cek Kebenarannya

BACA JUGA:Panduan Cek BI Checking Cara Online, Offline, Serta Syarat yang Harus Dipenuhi

Terhitung dari 9 Februari-11 Februari 2025 dengan alasan peningkatan dan pemeliharaan sistem.

Kategori :