BAHAYA! Peralatan Monitoring Gempa dan Tsunami Dicuri, Ini 12 Kasus yang Terjadi

Minggu 16-02-2025,04:05 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo
BAHAYA! Peralatan Monitoring Gempa dan Tsunami Dicuri, Ini 12 Kasus yang Terjadi


Lokasi kasus pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami milik BMKG-IG@daryonobmkg-BAHAYA! Peralatan Monitoring Gempa dan Tsunami Dicuri, Ini 12 Kasus yang Terjadi

“Menurut peta seismisitas/kegempaan, kawasan Teluk Mandar, Pinrang, Rappang, dan Pare Pare memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi akibat aktivitas Sesar Walanae. 

Selain gempa bumi, wilayah ini juga berpotensi mengalami dampak ikutan gempa yaitu longsor (landslide), runtuhan batu (rockfall), dan likuifaksi,” papar Daryono.

BACA JUGA:Update BMKG, Pagi Ini Gempa 5.5 Magnitudo Guncang Jayapura Papua, Tak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Bumi 6.0 Magnitudo Guncang Halmahera Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Sebagai catatan, ditambahkan Daryono, wilayah ini pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan Mw6,0 pada 29 September 1997, yang mengakibatkan16 orang meninggal dunia, 35 orang luka berat, 50 rumah rusak berat, dan lebih dari 200 rumah rusak ringan.

Dampak Pencurian terhadap Keselamatan Masyarakat

Masih menurut Daryono, pencurian peralatan BMKG sangat merugikan keselamatan masyarakat.

Karena tanpa sensor gempa yang berfungsi, maka kecepatan dan akurasi BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di Sulawesi Selatan akan menurun.

BACA JUGA:Pagi Ini, Gempa 6.2 Magnitudo Guncang Pulau Morotai Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA:Gempa Tektonik 5.0 Magnitudo Guncang Jambi, Gentaran hingga Bengkulu Utara, Tak Berpotensi Tsunami

“Perlu diingat, bahwa wilayah Sulawesi Selatan juga pernah terdampak tsunami dari Teluk Mandar yang dipicu gempa Mw6,3 pada 11 April 1967, menyebabkan 58 orang meninggal dunia,” ujar Daryono.

Imbauan kepada Masyarakat dan Pemda

“Kami memohon dengan sangat kepada masyarakat untuk tidak melakukan vandalisme, perusakan, atau pencurian peralatan BMKG. 

Jika belum bisa aktif terlibat dalam mitigasi bencana dan pengurangan risiko bencana, setidaknya jangan merusak alat yang bertujuan melindungi keselamatan banyak orang di Sulawesi Selatan,” harap Daryono.

BACA JUGA:Gempa Tektonik 5.2 Magnitudo Guncang Selatan Jawa, Getaran Dirasakan di Yogyakarta hingga Jawa Timur

BACA JUGA:Gempa 6.2 Magnitudo Guncang Samudera Hindia, Getaran Dirasakan hingga Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Daryojo juga meminta pemerintah daerah untuk ikut berperan dalam mengamankan peralatan BMKG yang telah dipasang di lokasi strategis, demi kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan.

Kategori :