PALPRES.COM - Penalti Pedro di waktu tambahan babak kedua membuat AC MIlan semakin terpuruk sekaligus menambah tekanan pada pelatih AC Milan, Sergio Conceicao.
Lazio pulang dengan kemenangan 2-1 dari San Siro yang tidak bersahabat pada hari Minggu.
Hasil tersebut membuat Milan mendekam di peringkat sembilan klasemen Serie A, terpaut enam poin dari tempat di Eropa setelah kekalahan ketiga beruntun di kasta tertinggi Italia.
Menjelang pertandingan, ultras Milan sempat mengosongkan sektor mereka hingga menit ke-15 sebagai bentuk protes atas penampilan klub.
BACA JUGA:Sempat Dipantau STY, Penyerang Belanda Berdarah Indonesia Ini ‘Gagal’ Masuk Timnas
BACA JUGA:Wow! Wonderkid Berdarah Indonesia Ini Jadi Rebutan 3 Negara
Namun Ultras kembali tepat waktu untuk melihat Mattia Zaccagni membawa Lazio unggul.
Adam Marusic melihat tendangannya digagalkan oleh kapten Milan, Mike Maignan, namun Zaccagni menyambar bola rebound dalam penampilan ke-150nya untuk Lazio di menit ke-28.
Tugas Milan untuk menyamakan kedudukan menjadi semakin sulit di menit ke-67 ketika Strahinja Pavlovic menerima kartu merah langsung karena tekel buruknya terhadap Gustav Isaksen.
Namun, dengan tujuh menit tersisa, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan melalui pemain pengganti Samuel Chukwueze, yang sundulannya membentur mistar gawang dalam perjalanannya.
BACA JUGA:Sergio Conceicao Minta Dipecat! Milan Pertimbangkan Manajer Serie A Ini
BACA JUGA:Ruben Amorim: Maguire Layak Mendapat Panggilan Timnas Inggris
Pertandingan tampaknya akan berakhir imbang sampai Lazio mendapat hadiah penalti di menit-menit akhir setelah Isaksen dijatuhkan oleh Maignan, dengan tendangan penalti yang diberikan setelah tinjauan VAR.
Dan Pedro melangkah maju untuk mengeksekusi tendangan dari jarak 12 meter dengan tenang, membuat Maignan salah langkah dan membawa Lazio naik ke peringkat empat dan tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen, Napoli.
Kabut merah Menutup Milan
Masa jabatan Conceicao bersama Milan dimulai dengan baik, setelah membawa tim barunya meraih Supercoppa Italiana di bulan Januari, namun peruntungan tersebut telah berubah drastis.