Tujuannya untuk membantu generasi muda menjadi affiliate content creator yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Termasuk yang berlangsung berkat kerja sama dengan Kemenpar untuk mahasiswa/i Poltekpar.
Misalnya, pelatihan memahami prinsip afiliasi dan personal branding demi menyasar audiens yang relevan.
BACA JUGA:MikroEx Challenge, Cara Tokopedia Cetak Mentor Terbaik Dorong Transformasi Digital Usaha Mikro
Affiliate content creator yang fokus mempromosikan parfum, Hiskia Majesty (akun: @hiskiamajesty) mengatakan Personal branding penting.
“Hal itu untuk memudahkan merangkul audiens dengan ketertarikan serupa, membangun kepercayaan, dan menciptakan konten yang bermakna,” jelasnya.
Selain itu, ada pelatihan merancang skrip video yang menarik dan penjelasan tentang strategi membuat short video hingga mempersiapkan live streaming secara efektif.
Setelah pemaparan materi selesai, peserta akan langsung diajak praktik membuat short video atau live streaming.
BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 5,75 Persen, Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
BACA JUGA:Bank Indonesia Pastikan Uang Pecahan Rp10.000 Rumah Limas Tahun Emisi 2005 Masih Berlaku
Dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil evaluasi konten video yang dibuat.
Di era discovery e-commerce, konten video berperan signifikan dalam transaksi penjual online termasuk yang berskala UMKM. Penjual yang berpromosi lewat short video dan live streaming di TikTok–baik yang melibatkan affiliate content creator atau dibuat sendiri oleh penjual–mengalami peningkatan transaksi rata-rata 30 kali lipat.
Peningkatan transaksi penjual berbanding lurus dengan naiknya pendapatan para affiliate content creator yang terlibat.
Affiliate content creator, Friska Marpaung (akun: @friskamrp05) misalnya, berhasil meraup pendapatan hingga ratusan juta rupiah.
Hanya dengan mempromosikan produk lokal kecantikan yang dijual TikTok Shop by Tokopedia.