
Kemudian di tahun 1990 bandul pemberat di Jembatan Ampera dibongkar, karena takut membahayakan pengunjung yang melintasi jembatan.
BACA JUGA:Ratu Dewa Persiapan Rancangan Pembangunan 1 Kelurahan 1 Kolam Untuk Atasi Potensi Banjir
BACA JUGA:Satreskrim Polres Musi Rawas Bersama Intansi Terkait Lakukan Sidak ke SPBU Pertamina
Kini, Jembatan Ampera masih berdiri megah dan mempesona merupakan amanat penderitaan rakyat yang saat itu memiliki akses yang sulit.
Nama Ampera juga diambil dari Amanat Penderitaan Rakyat yang pertama kali disebutkan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia sebagai slogan RI.
Awalnya jembatan ini diberi nama Soekarno sebagai penghormatan masyarakat atas jasanya kepada jasa Indonesia.
Akan tetapi, yang bersangkutan kurang berkenan karena bisa menimbulkan perpecahan individu sehingga diberi nama sesuai slogan Indonesia.
BACA JUGA:Dinkominfo Muba Hadiri Undangan Media Sumsel, Perkuat Kolaborasi dan Sinergi
BACA JUGA:Bupati OKI Hadiri Peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Agung Sholihin Kayuagung
Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Jembatan Ampera dibangun hanya menggunakan dana Rp30 ribu.