"Namun karena kondisi geografis dan luasnya wilayah, di beberapa desa masih menghadapi kendala konektivas telekomunikasi," ujar Adi.
BACA JUGA:Bupati Muba Berikan 3 Pesan Ini untuk Kades PAW dan Pj Kades yang Baru Dilantik
BACA JUGA:Tampil di Podcast Gema Randik, Kapolres Muba Beri Pesan Bagi Generasi Z Muba
Oleh sebab itu, terang dia, pihaknya mempertemukan provider dan kepala desa yang wilayahnya masih terkendala sinyal untuk bersama mencari solusi.
Gotong Royong untuk Sinyal Kuat
Dari pertemuan tersebut, salah satu solusi mengatasi minimnya infrastruktur telekomunikasi di OKI akan dilakukan melalui program Simpati yang di tawarkan oleh PT Telkomsel Wilayah Sumsel.
Muhammad Ridho Purnawijaya, Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Palembang menjelaskan, Small VIllage Market PenetrATIon (Simpati) merupakan program gotong royong pengetasan lemah sinyal antara Telkomsel bersama Pemerintah Kabupaten maupun pemerintah desa.
BACA JUGA:Satu Korban Perahu Getek Terbalik di Sungai Musi Muba Ditemukan, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Selain PKH dan BPNT, DTSEN Juga Akan Jadi Sumber Data Untuk penyaluran BLT BBM 2025!
"Disebut dengan tower percepatan (point to point) yang dibangun oleh desa atau Pemda (sesuai spesifikasi Telkomsel) lalu instalasi alatnya akan dilakukan oleh Telkomsel dengan skema kerjasama," jelas Ridho.
Bahkan menurut Ridho jika Pemda maupun Desa tidak memiliki lahan atau anggaran untuk membangun tower, bisa menggunakan bangunan tinggi.
"Jika ada gedung tinggi, semisal rumah walet di desa tersebut bisa digunakan asal sesuai kebutuhan spesifikasi dan clean and clear perizinannya," terang dia.
Program ini telah berjalan di Desa Lubuk Pandan Kabupaten Musi Rawas, Desa Ulak Mengkudu, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Talang Belitar, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Perahu Gerek Terbalik, 2 Lansia Warga Muba Tenggelam di Sungai Musi
"Semoga program ini juga jadi solusi pengentasan lemah sinyal di Kabupaten OKI," terang dia.