Bhayangkara Presisi terus berusaha, dan berhasil menyamakan kedudukan 17-17, bahkan menyalip LavAni 18-17.
Diakhir set keempat pertandingan semakin seru, dan kedua tim berbagi poin 22-22.
Bhayangkara Presisi akhirnya bisa memenangi set keempat dengan 25-22, skor menjadi imbang 2-2.
Awal set kelima Bhayangkara Presisi mencoba mempertahankan momentum, dan terus meraih poin hingga 4-1
Pertandingan semakin menegangkan, saat LavAni terus mendekat perolehan poin Bhayangkara Presisi. Namun tim milik Polri ini masih memimpin 8-6.
Menginjak akhir set kelima Bhayangkara Presisi masih unggul 10-7. Kyle Russel dkk semakin di atas angin dengan poin 11-7.
Akhirnya set kelima dimenangkan Bhayangkara Presisi 15-11 skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Bhayangkara Presisi.
Asisten pelatih LavAni, Erwin Rusni mengatakan, bahwa timnya benar-benar anti klimaks dan tidak sesuai harapan.
"set pertama dan kedua kami masih bisa mengendalikan permainan. Tapi di set berikutnya pemain kami seperti kehilangan akal, karena disatu sisi lawan bisa membaca permainan kami," ujar Erwin usai laga
Ia pun mengakui, set ketiga dan keempat pemainnya banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Banyak sekali kesalahan-kesalahan dari pemain, termasuk receive, dan block kami semakin melemah," tukas Erwin Rusni.
Sementara itu, pelatih Bhayangkara Presisi Reidel Toiran mengaku telah mempersiapkan timnya untuk mempertahankan juara.
"Setelah melewati final four kemarin, kami terus mencoba memperbaiki kualitas permainan," ujarnya.
Lebih lanjut Reidel Toiran menjelaskan pihaknya telah menginstruksikan kepada pemain agar tidak cepat panik, meski tertinggal poin.
"Hasilnya seperti malam ini, meski kami tertinggal 0-2 tapi berhasil mengejar dan menang," tukas Reidel Toiran.
Sementara itu manajer Bhayangkara Presisi Irjen Pol Pipit Rismanto menyoroti penyelenggaraan Proliga tahun ini.