Tim Deschamps menyelesaikan pertandingan dengan 2,8 expected goals (xG) dari 24 tembakan, dengan sembilan di antaranya tepat sasaran. Spanyol, di sisi lain, menciptakan 2,9 xG dari 16 upaya, hanya delapan tembakan yang tepat sasaran.
BACA JUGA:Pesan Jadon Sancho Pada Chelsea Saat Kembali ke Manchester United
BACA JUGA:Target Transfer Liverpool Florian Wirtz yang Membuat Frustrasi
“Ini campuran perasaan. Di akhir babak pertama, rasanya kejam tertinggal 2-0 karena kami memiliki banyak peluang,” kata Deschamps kepada TF1.
"Kami tertinggal 5-1, tapi kami tidak menyerah. Kami tidak bisa menyerah begitu saja; kami melakukan banyak hal baik. Kami memiliki kontrol yang lebih baik daripada tim Spanyol ini.
"Jika kami kebobolan lima gol, itu karena kami bisa bermain lebih baik secara defensif, tapi itu frustrasi. Begitu mereka mendapat peluang, mereka seringkali sangat efektif.
"Kualitas lawan menyebabkan kesalahan, tapi saat ada gol, kami selalu bisa bermain lebih baik. Saya tidak akan menyalahkan hanya para bek karena mereka seringkali berhadapan satu lawan satu.
BACA JUGA:Barcelona Terancam Hukuman Luar Biasa di Liga Champions
"Saya tidak ingin menyalahkan [Ibrahima] Konate, [Clement] Lenglet, atau [Pierre] Kalulu, tapi ketika Anda memiliki tiga pemain yang telah bermain di setiap pertandingan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan hanya dalam hal kebiasaan, itu tidak terjadi dengan seketika.
"Mereka memiliki semua pemain, dan kami lebih unggul dari mereka dalam pertandingan. Ini level yang sangat tinggi, dan mengingat usia muda skuad, hal ini akan bermanfaat bagi kami."
Clement Lenglet, di sisi lain, percaya bahwa kelengahan konsentrasi lah yang merugikan Prancis.
“Pertandingan yang agak gila,” katanya kepada RTVE. "Jika melihat keseluruhan pertandingan, kami bermain cukup baik.
“Kami kurang akurat di beberapa area lapangan. Kami kurang konsentrasi di saat-saat mereka mencetak gol melawan kami.”