BANGGAI, PALPRES.COM- Pertamina EP Donggi Matindok Field melakukan kegiatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dengan menginisiasi Sekolah Lapang Pertanian.
Bermitra dengan Sircular Center Indonesia (SCI), kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Kayowa.
Dengan menghadirkan perwakilan dari delapan kelompok petani komoditi jagung.
Jagung merupakan komoditas pertanian yang penting yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat kedua setelah beras di Indonesia dan juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri.
BACA JUGA:Pertamina EP Donggi Matindok Field Jalankan Program BCF Garden, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat Adat Atasi Deforestasi, Pertamina EP Donggi Matindok Field Lakukan Ini
Jagung memiliki banyak produk turunan dan potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai komoditas masa depan.
“Petani selama ini menjalankan profesinya secara turun temurun dan menggunakan naluri.
Sedangkan saat ini perubahan cuaca dan juga penurunan kualitas lingkungan yang menimbulkan berbagai masalah pertanian terkait dengan juga membutuhkan pengetahuan formal.
Saya sangat bersyukur petani kami bisa mendapatkan ilmu untuk bertahan dan bahkan mampu produktif di tengah berbagai permasalahan yang ada,” tutur Kades Kayowa Ali Dg Marowa.
BACA JUGA:Pertamina EP Donggi Matindok Field Mulai Garap Lapangan Offshore
BACA JUGA:Intip Spesifikasi OPPO Reno 14 Series, Makin Canggih dengan Kamera Depan Belakang 50 MP
Sekolah Lapang merupakan bagian implementasi dari Program Bioferdom yakni penerapan pupuk organic dari produk samping berupa biosulfur padat yang terdiri atas unsur sulfur elementer.
Biosulfur ini berasal dari Biological Sulphur Recovery Unit (BSRU) yang merupakan unit pemrosesan natural gas dengan penggunaan bakteri Thiobacillus sp.
Tudang Sipulung adalah sebuah tradisi musyawarah masyarakat Bugis untuk mencapai kesepakatan bersama dalam menyelesaikan suatu masalah.