Kepada peserta, raihlah prestasi dengan semangat sportivitas, dan kepada penonton mari kita jaga ketertiban serta keselamatan dalam menyaksikan perlombaan ini,” tambahnya.
Ketua Panitia, Endang Saputra, melaporkan bahwa balapan tahun ini diikuti 56 peserta perahu ketek dari Desa Lumpatan II maupun desa lainnya di Kecamatan Sekayu.
BACA JUGA:Perkuat Kemitraan Global, Pemkab Muba Hadiri AGMF 2025 di Malaysia
BACA JUGA:Meriahkan HUT RI ke-80, Warga Binaan Perempuan Lapas Sekayu Adu Skill di Lomba Futsal
Para peserta berlaga memperebutkan hadiah menarik, di antaranya:
Juara I (Rp 5 juta + mesin ketek merk Honda), Juara II (Rp 3,5 juta), Juara III (Rp 2,5 juta), Juara IV (Rp 1,5 juta), Juara V–IX (sepeda BMX) Juara X (Kompor Gas).
Endang juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu, Kepala Desa Lumpatan II, serta semua pihak yang telah mendukung penuh jalannya acara.
Balap Ketek ini bukan hanya hiburan rakyat, lanjut Endang tetapi juga media sosialisasi pentingnya menjaga Sungai Musi dari praktik illegal fishing, demi kelestarian alam dan keberlanjutan kehidupan nelayan.
BACA JUGA:Disnakertrans Muba Siap Luncurkan 5 Inisiatif Strategis Ciptakan SDM Unggul, Apa Saja?
BACA JUGA:Pengurus ADPMET Dorong Penguatan Regulasi dan Peningkatan SDM Migas Daerah
"Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung ikan air tawar, Muba terus berkomitmen melestarikan budaya bahari dan tradisi masyarakat nelayan.
Melalui event balap ketek ini, semangat gotong royong, sportivitas, dan kebersamaan kembali hidup.
Sekaligus menjadi cara kreatif masyarakat Muba dalam merayakan kemerdekaan,"tandasnya.