“Para ahli dan pakar gempa hanya bisa sebatas melakukan beberapa hal ini, yakni:
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Melonguane Sulut, Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:Gempa Guncang Muratara! Ini Kekuatan dan Titik Pusatnya
1. Memetakan sumber gempa
Menentukan daerah rawan gempa (zona subduksi, sesar aktif, megathrust).
2. Menghitung potensi magnitudo maksimum
Misalnya Sesar Lembang bisa M~7, Megathrust Mentawai bisa >M8.
BACA JUGA:Gempa Bumi Masih Sulit Diprediksi, Ini Kata Ahli BMKG
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 4.5 Guncang Maluku Tenggara Barat, Tak Berpotensi Tsunami
3. Membuat perhitungan probabilitas (forecasting)
Misalnya peluang terjadinya gempa besar dalam 30 tahun ke depan di suatu zona adalah sekian persen.
4. Membangun sistem peringatan dini gempa dan tsunami
Bukan memprediksi gempa, tapi merespons cepat setelah gempa terjadi.
BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 3.7 Guncang Seram Bagian Timur, Disini Titik Episentrumnya
Kenapa kapan terjadinya gempa belum bisa diprediksi?